Tuesday, August 28, 2012

“Tentara Lindungi Kebebasan Kita” & Kebohongan-Kebohongan Lain Yang Aku Pelajari Di Sekolah

Oleh Kevin Carson

Berikut adalah salah satu petikan pidato Barrack Obama dalam acara penerimaan  nobel yang dianugerahkan kepadanya: “Tapi dunia harus ingat bahwa bukan hanya lembaga internasional – bukan hanya perjanjian dan deklarasi – yang membawa stabilitas ke dunia pasca-Perang Dunia II. Apapun kesalahan yang telah kita buat, fakta yang jelas adalah ini: Amerika Serikat telah membantu menopang keamanan global selama lebih dari enam dekade dengan darah warga kita dan kekuatan tangan kita. Layanan dan pengorbanan para tentara kita telah mempromosikan perdamaian dan kemakmuran dari Jerman sampai Korea, dan memungkinkan demokrasi menancap di tempat-tempat seperti Balkan“.

Sebelum Mr. Obama sempat menepuk dadanya, mungkin kita harus melihat beberapa catatan berikut:

“Keamanan global” dan “stabilitas” berarti keamanan dan stabilitas suatu tatanan global yang dijamin oleh Amerika Serikat – sebuah tatanan global yang mencerminkan kepentingan koalisi dari kekuatan-kekuatan kelas yang mengontrol pemerintah Amerika.

Rekor Amerika Serikat sehubungan dengan “menancapkan demokrasi” juga jelas. Ketika US melayani dengan baik kepentingan dunia usaha untuk mengganti sistem kediktatoran dengan demokrasi formal, Amerika Serikat telah melakukannya. Tapi ketika dia sedang sangat cocok dengan kepentingan kekuasaan korporasi untuk menggulingkan demokrasi melalui kekerasan, pemerintah Amerika Serikat tidak segan-segan untuk melakukannya.

Banyak darah orang Amerika, memang, telah tumpah di medan-medan perang di seluruh dunia. Tapi terlebih lagi, banjir darah juga telah dialami oleh orang-orang yang tinggal di negara-negara itu, untuk melawan serbuan para tentara Amerika. Dan perang, di mana semua darah telah ditumpahkan, tidak ada hubungannya dengan kesejahteraan, kebebasan, atau kepentingan lain dari orang-orang di mana perang-perang itu dikecamukkan.

Daftar medan pembunuhan diwarnai dengan “darah warga kami” – dan banyak orang-orang lain – memang berlangsung lama. Ini mencakup jutaan yang dibunuh oleh rezim militer dan death squad di Amerika Tengah, dari penggulingan Arbenz pada tahun 1954 sampai dukungan AS untuk terorisme Contras ‘pada 1980-an. Ini mencakup para korban kediktatoran militer Kerucut Selatan (southern cone) Amerika Latin, (instalasi komunikasi di Zona Terusan Panama) dipasang dengan dukungan penuh dari Operasi Condor di tahun 60-an dan 70-an. Ini mencakup ratusan ribu yang dibantai oleh Suharto (dengan stasiun CIA Jakarta  sebagai penyusun hitlist) serta jutaan lainnya oleh Mobutu.

Tidak jarang Amerika Serikat melakukan intervensi untuk melindungi perusahaan-perusahaan yang menguasai dunia dari orang-orang yang tinggal di dalamnya (?) “who own the world from the people who live in it“. Seperti yang Noam Chomsky katakan, Perang Dingin dalam prakteknya dapat disimpulkan sebagai perang oleh AS terhadap Dunia Ketiga, dan oleh Uni Soviet terhadap satelit-satelitnya, dengan sebuah dalih “ancaman” dari  negara adidaya yang lain. Ini sangat mirip dengan apa yang Emmanuel Goldstein gambarkan tentang the three rival superpowers of “1984”: tiga janjang jagung yang saling menopang, dan memungkinkan satu sama lain untuk mempertahankan sistem internal kekuatannya masing-masing.

Salah satu item terpenting dalam kredo Amerika adalah keyakinan bahwa para tentara “melindungi kebebasan kita.” Dengan definisi: perang apapun yang Amerika Serikat jalankan adalah untuk tujuan  “Membela kebebasan kita.” Coba tonton acara berita kabel atau baca editorial surat kabar setempat pada Hari Veteran dan Memorial Day, jika Anda tidak percaya. Jika ada kepercayaan paling prinsipil bagi idiologi Amerikanisme Seratus Persen , ya inilah dia.

Saya pernah melihat Ketua  JCS (Joint Chiefs of Staff) Richard Myers, di C-SPAN, yang sedang menangani Army War College, mengkritik Cina (dengan wajah lurus) atas kepemilikan kekuatan militer di luar “kebutuhan pertahanannya yang sah.” Ini diucapkan seorang pejabat  militer peringkat tertinggi di negara adidaya global yang anggaran militernya melebihi budget militer seluruh dunia bila disatukan.

Ketika kebanyakan orang dengan akal sehat berpikir tentang “membela negara kita”, hal pertama yang terlintas dalam pikiran mungkin membela dari serangan militer yang sebenarnya di wilayah Amerika Serikat. Tetapi jika Anda melihat semua “ancaman” asing dimana pemerintah AS “membela” diri terhadapnya, anehnya mereka terutama justru mengkaitkan dengan apa yang sedang dilakukan oleh sebuah negara di belahan dunia lain sampai beberapa ratus mil dari perbatasannya sendiri. Kebanyakan dari mereka bahkan tidak memiliki kemampuan logistik untuk memproyeksikan kekuatan yang lebih dari beberapa ratus mil di luar perbatasan mereka. Jadi jika Anda berpikir tentang hal ini, adalah adil bahwa militer AS “membela negara kita” dan “melindungi kebebasan kita” di sisi lain dunia. Jika Paman Sam tidak cukup murah hati untuk bertemu dengan mereka lebih dari setengah jalan, tentu kita tidak akan pernah punya perang dengan siapapun.

Komentar Myers ‘tentang Cina, dan sifat dari “ancaman-ancaman” lain yang dimaksudkan, sejatinya Badan keamanan nasional AS sedang memberikan sebuah pandangan yang menarik tentang apa yang dinamakan “exceptionalisme Amerika”. Amerika Serikat adalah satu-satunya negara di dunia yang diizinkan untuk mendefinisikan sebagai “kemampuan militer yang berlebihan” atas kemampuan (bangsa lain dalam) menahan serangan Amerika. Amerika Serikat adalah satu-satunya negara dengan hak untuk mendefinisikan sebagai “agresi” atas apa yang negara lain lakukan di sekitar daerahnya sendiri di belahan dunia lain – sementara Amerika Serikat sendiri melakukan campur tangan militer di seluruh dunia untuk memaksa bangsa-bangsa lain untuk mematuhi kemauannya. Amerika Serikat adalah satu-satunya negara yang diperbolehkan untuk mendefinisikan sebuah “ancaman” sebagai kecakapan negara lain untuk tidak mematuhi perintah sang hegemon global dalam beberapa ratus mil dari perbatasannya sendiri. Secara definisi, suatu “ancaman” adalah setiap negara yang tidak melakukan apa yang diperintahkan.

Jadi ketika Liz Cheney mengkritik Obama karena tidak percaya exceptionalism Amerika, dia salah besar. Obama percaya sepenuhnya. Seperti yang Chomsky tunjukkan, kaum liberal Amerika, seperti juga banyak kaum konservatif, berbagi asumsi secara implisit bahwa “kita menguasai dunia”. Mereka mungkin percaya bahwa Vietnam atau Irak adalah “Kesalahan”, tapi tidak pernah untuk satu detik pun mereka mempertanyakan premis adakah Amerika Serikat memiliki hak untuk campur tangan dalam berbagai kasus tersebut.

Mari kita perjelas. Militer Amerika Serikat tidak “membela kebebasan kita.” Belum ada perang dalam hidupku yang menyangkut ancaman militer asing beneran atas kebebasan kita, dan pemerintah Amerika Serikat telah secara aktif terlibat dalam  menekan kebebasan di seluruh dunia untuk beberapa dekade. Pemerintah Amerika Serikat adalah ancaman bagi kebebasan kita, dan kebebasan orang di mana-mana.

——————————–
Kevin Carson adalah seorang penulis mutualis kontemporer dan anarkis individualis. Karya tulisnya meliputi Studi Ekonomi Politik mutualis dan Teori Organisasi: Sebuah Perspektif Anarkis Individualist. Keduanya tersedia secara online. Carson juga menulis untuk berbagai jurnal berbasis internet dan blog, termasuk Just Things, The Art of the Possible, the P2P Foundation dan Blog mutualisnya sendiri.

***

* Source:  www.informationclearinghouse.info
* Translation by Loji (www.tembelek.com)

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.